LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR ENERGI DAN MOMENTUM
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Percobaan
: M3

Pelaksanaan
Praktikum
Hari
: Rabu Tanggal : 27 September 2017 Jam ke : 5-6
(LOGO UNAIR)
Oleh
:
Renza
Anggieta Maharani Muslim (081711333082)
Kelompok
4 :
1. Shekina
Glory (081711333080)
2. Fadhila
Rizkia Nur Hidayati (081711333081)
3. Sofian
Iramanda (081711333083)
Dosen
Pembimbing : Erwin Susanto, ST, M.Sc
Asisten
Pembimbing : Ni’mayuha
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
A. TUJUAN
Menentukan koefisien restitusi
tumbukan dari dua benda.
B. DASAR TEORI
Jika
terjadi tumbukan pada dua benda maka jumlah momentum sebelum dan setelah tumbukan tidak berubah. Jika tumbukannya
lenting sempurna maka akan dipenuhi bahwa jumlah energi kinetik sebelum dan
setelah tumbukan tidak berubah, sehingga koefisien restitusinya = 1.
Dengan
Air Track diharapkan gerakan kedua benda yang bertumbukan tidak mengalami
gesekan dengan jalan yang dilaluinya sebagai akibat dari hembusan udara dari
blower yang dapat mengangkat kedua benda ke atas melalui lubang – lubang kecil
di sepanjang jalan yang dilaluinya.
Dari
gambar terlihat bahwa pada saat benda P bergerak ke kanan dengan melewati
sensor “ab “ dan “ba” yang jarak nya x1 , sensor “ab” menunjukkan waktu sebesar
tab, setelah P bertumbukan dengan benda Q dan kembali bergerak ke kiri serta
tepat melewati sensor “ba” dan “ab”, sensor “ba” menunjukkan waktu tba.
Dari
sini dapat diketahui bagaimana kecepatan benda P sebelum dan sesudah tumbukan.
Demikian pula benda Q yang semula bergerak kekiri dengan waktu tcd dan setelah
tumbukan kembali kekanan dengan waktu tdc. Selanjutnya dengan membandingkan
beda kecepatan kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan dapat diketahui harga
koefisien restitusi (e) tumbukannya.
ab││ba
dc││cd 

Momentum atau
biasa ditulis dengan lambang P dapat
didefinisikan sebagai suati hasil kali antara massa (m)
dengan kecepatan (v). Atau dapat
ditulis sebagi berikut :
𝑃
= 𝑚𝑣
Dikarenakan
kecepatan adalah besaran vektor, maka momentum dapat dinyatakan dalam bentuk
vektor juga. Satuan dari momentum adalah kgm/s2 .
Dari rumus diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa dan kecepatan
benda maka besar momentumnya juga semakin besar. 

Pada
gambar diatas, tumbukan yang terjadi antara benda 1 dan benda 2 sama besar,
karena sama-sama bergerak dengan kecepatan tertentu dan dengan massa tertentu,
maka ketika kedua benda tersebut bertumbukan, masing-masing benda memberikan
gaya ke benda lain sehingga besar momentumnya dapat diketahui.
Besarnya
momentum yang bekerja pada saat tumbukan dapat diketahui melalui persamaan
:
𝑃 = 𝑃′
𝑚1.𝑣1 + 𝑚2. 𝑣2 = 𝑚1. 𝑣1′ + 𝑚2. 𝑣2′
Berdasarkan
persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa momentum bersifat kekal, karena
momentum sebelum tumbukan sama besar dengan momentum setelah tumbukan. Hal ini
dapat terjadi apabila tidak ada gaya luar yang mempengaruhi. Dari persamaan
diatas, dapat juga dicari kecepatan masing-masing benda sebelum dn sesudah
tumbukan, sehingga kita dapat mencari besarnya koefisien restitusi (e).
Berdasarkan besarnya koefisien restitusi, tumbukan dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian dan tumbukan tidak
lenting sama sekali.
1. Tumbukan Lenting
Sempurna ( e = 1)
Tumbukan
lenting sempurna atau perfectly elastic collison adalah
tumbukan dimana gaya yang bekerja pada kedua benda adalah gaya konservatif,
sehingga besar energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan besarnya sama.
Sebelum
tumbukan :


Setelah tumbukan :

Hukum Kekekalan
Momentum :
𝑚1.𝑣1 + 𝑚2. 𝑣2 = 𝑚1. 𝑣1′ + 𝑚2. 𝑣2′
Pada
tumbukan lenting sempurna, terjadi kekekalan energi kinetik, yang dapat
dibuktikan dengan persamaan dibawah ini :
𝑚1.𝑣1 + 𝑚2. 𝑣2 = 𝑚1. 𝑣1′ + 𝑚2. 𝑣2′
𝑚1. 𝑣1 − 𝑚1. 𝑣1′ = 𝑚2. 𝑣2′ − 𝑚2.𝑣
𝑚1(𝑣1 − 𝑣1′) = 𝑚2(𝑣2′ − 𝑣2)

Kemudian dari persamaan diturunkan menjadi
hukum kekekalan energi kinetik, yaitu : 

Dimana :
∆𝑣 = kecepatan relatif benda 2 dilihat oleh
benda 1 sesaat sebelum tumbukan
∆𝑣′= kecepatan
relatif benda 2 dilihat oleh benda 1 sesaat setelah tumbukan
2. Tumbukan Tidak Lenting
Sama Sekali (e = 0 )
Tumbukan
tidak lenting sama sekali atau perfectly inelastic collision adalah
tumbukan dimana setelah terjadi tumbukan, kedia benda akan menempel menjadi
satu dan mempunya kecepatan yang sama.
Sebelum tumbukan :


Setelah tumbukan :

Pada tumbukan
tidak lenting sama sekalim berlaku hukum kekekalan momentum sebagai berikut
:
𝑚1. 𝑣1 + 𝑚2.𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2)𝑣′
Pada
tumbukan tidak lenting sama sekali tidak berlaku hukum kekekalan energi
kinetik, sehingga da energi kinetik yang hilang selama proses tumbukan.
Besarnya energi kinetik yang hilang, dapat dihitung dengan cara :

3. Tumbukan Lenting
Sebagian ( 0 < e < 1 )
Tumbukan
lenting sebagian adalah tumbukan dimana nilai koefisien restitusinya berada
diantara lebih 0 sampai dengan lebih kecil dari 1. Untuk mengukur koefisien
restitusi dapat digunakan rumus :

Semakin
mendekati nilai 0, maka tumbukan semakin tidak lenting, sedangkan semakin
mendekati nilai 1, maka tumbukan semakin lenting.
C. ALAT DAN BAHAN
1.
Air track
2.
Dua benda yang bertumbukan
3.
Blower
4.
Empat sensor pencatat waktu
5.
Mistar
D. PROSEDUR
1.
Memperhatikan 4 buah sensor ab, ba, cd,
dan dc; mengukur jarak sensor ab ke sensor ba (missal x1) dan sensor
cd ke sensor dc (missal x2). Mengupayakan kedua benda P dan Q dapat
lewat dibawahnya dengan lancer tanpa tersangkut pada sensor.
2.
Meletakkan benda P di sebelah kiri
sensor ab dan ba, benda Q disebelah kanan sensor cd dan dc.
3.
Menghembuskan udara dari blower,
mendorong sedikit saja benda P ke kanan dan Q ke kiri.
4.
Membaca dan mencatat waktu yang
ditunjukkan oleh sensor ab dan sensor cd.
5.
Setelah terjadi tumbukan antara kedua
benda tersebut, benda P kembali ke kiri dan benda Q kembali ke kanan.
6.
Membaca dan mencatat waktu yang
ditunjukkan oleh sensor ba dan dc.
7.
Mengulangi sebanyak 10 kali percobaan.
Comments
Post a Comment