LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KALOR JENIS
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Percobaan
: K1

Pelaksanaan
Praktikum
Hari
: Rabu Tanggal : 20 September 2017 Jam ke : 5-6
(Logo Unair)
Oleh
:
Renza
Anggieta Maharani Muslim (081711333082)
Kelompok
:
1. Shekina
Glory (081711333080)
2. Fadhila
Rizkia Nur Hidayati (081711333081)
3. Sofian
Iramanda (081711333083)
Dosen
Pembimbing : Erwin Susanto, ST, M.Sc
Asisten
Pembimbing : Ni’mayuha
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
A.
TUJUAN
Menentukan harga air
kalorimeter, kalor lebur es, dan kalor jenis tembaga.
B.
ALAT DAN BAHAN
1.
Kalorimeter (lengkap) :
a.
Bejana Kalorimeter bagian dalam
b.
Bejana Kalorimeter bagian luar
c.
Pengaduk
d.
Termometer
e.
Penutup
2.
Bejana didih
3.
Tabung pemanas logam tembaga
4.
Neraca torsi dan anak neraca
5.
Kompor listrik
6.
Gelas beaker
7.
Potongan - potongan kecil kawat tembaga
8.
Erlenmeyer pemanas air dengan selang
plastik
9.
Air
C.
DASAR TEORI
Di dalam fisika kalor di defnisikan sebagai suatu
bentuk energi yang dapat berpindah atau mengalir dari benda yang memiliki
kelebihan kalor menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan
dalam suhu. Satuan kalor di dalam satuan Internasional yaitu Joule, satuan
kalor lainnya ialah kalori. 1 kalori di definisikan sebagai banyaknya kalor
yang diperlukan untuk memanaskan sebanyak 1 kg air sebesar 1⁰C.
1 kalori = 4.2 Joule dan 1 joule = 0.24 kalori
1 kalori = 4.2 Joule dan 1 joule = 0.24 kalori
Pengertian kalor jenis
Ketika mempelajari kalor, kita juga dikenalkan dengan
istilah kalor jenis. Apa itu kalor jenis ? kalor jenis ialah banyaknya kalor
yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu
benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor
jenis yang berbeda-beda. Satuan kalor jenis J/Kg⁰C.
Bentuk Kalorimeter
Kalorimeter ialah alat yang digunakan untuk menentukan
kalor jenis suatu zat. Kalorimeter terdiri dari dua buah bejana yang dipisahkan
oleh sebuah ruang hampa udara, sendok pengaduk, tutup bejana yang terbuat dari
kayu atau biasa disebut tutup isolator. Bejana kalorimeter bagian dalam terbuat
dari aluminium yang mengkilat yang bertujuan untuk mencegah perpindahan kalor
ke lingkungan.
Pengertian kapasitas kalor
Berbicara masalah kalor, tidak lepas dari kapasitas
kalor. Kapasitas kalor diartikan sebagai banyaknya kalor yang diserap oleh
suatu benda bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem International
yaitu J/K
Untuk mengetahui banyaknya kalor yang dilepas atau
diterima oleh suatu zat digunakan persamaan :
Q = m.c.ΔT
Dimana :
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/Kg⁰C)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
Untuk menentukan kalor jenis suatu zat digunakan persamaan :
C = Q / m.ΔT
Dimana :
C = kalor jenis zat (J/Kg⁰C)
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
Untuk menentukan kapasitas kalor suatu zat digunakan persamaan :
C = Q / ΔT
Dimana :
C = kapasitas kalor (J/K)
Q = banyaknya kalor (J)
ΔT = perubahan suhu (K)
Kapasitas kalor juga dapat ditentukan dengan persamaan lain,
C = m. c
Sedangkan
yang dimaksud dengan harga air (kapasitas kalor) kalorimeter adalah jumlah
kalor (dalam kalori) yang diperlukan untuk menaikkan suhunya sebesar 1 oC.
Kalor lebur es ialah jumlah kalor (dalam kalori) yang diperlukan untuk mengubah
1 gram es dari fase padat ke fase cair pada titik leburnya. Kalor jenis tembaga
ialah jumlah kalor (dalam kalori) yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram
tembaga 1 oC.
Percobaan
ini berdasarkan atas azas Black, yaitu jika dua benda (sistem) yang berbeda
suhu saling dicampur, maka sebagian kalor pindah dari benda suhu tinggi ke
benda suhu rendah sedemikian hingga suhu kedua benda (sistem) menjadi sama saat
mencapai kesetimbangan termal. Kalor yang dilepaskan oleh benda suhu tinggi
sama dengan kalor yang diserap oleh benda suhu rendah.
Untuk
menentukan harga air kalorimeter, sistem pertama adalah bejana kalorimeter
bagian dalam beserta pengaduk dan air yang ada di dalamnya.
Menurut
azas Black, kalor yang diserap oleh kalorimeter bagian dalam beserta pengaduk
ditambah dengan kalor yang diserap oleh air, sama dengan kalor yang dilepaskan
oleh air panas.
mk . ck . (Ta - T1) + ma . ca . (Ta
- T1) = map . cap . (T2 - Ta)
dengan
mk, ma, dan map, berturut-turut adlah massa
kalorimeter bagian dalam serta pengaduk, massa air dalam kalorimeter , dan
massa air panas yang dituangkan ; ck,ca, dan cap,
berturut –turut adlah kalor jenis kalorimeter bagian dalam beserta pengaduk,
kalor jenis air yaitu 1 kalori/gr oC; T1, T2
dan Ta berturut-turut adalah suhu kalorimeter dan air mula-mula suhu
air panas sebelum dituangkan ke dalam kalorimeter, dan suhu akhir (suhu
kesetimbangan termal).
Hasil
kali mk dan ck dinamakan kapasitas kalor (harga air)
kalorimeter. Untuk menentukan kalor lebur es, percobaannya mirip dengan
tersebut di atas, hanya air panas diganti dengan es padat (suhunya 0 0C),
sehingga persamaannya adalah :
mk . ck . (T1
– Ta) + ma . ca . (T1 – Ta)
= mes . L + mes . ca . (Ta - 0)
dan untuk menentukan kalor jenis tembaga, air panas
diganti dengan
tembaga
panas. Persamaannya adalah :
mk
. ck . (Ta – T1) + ma . ca
. (Ta – T1) = mCu . cCu . (100 - Ta)

Gambar 1. Kalorimeter

D.
PROSEDUR
a.
Menentukan harga air kalorimeter :
1.
Isilah erlenmeyer dengan air kira-kira
setengah bagian volume dan panaskan pada kompor hingga airnya mendidih;
2.
Timbang bejana kalorimeter bagian dalam
bersama pengaduknya
(m1);
3.
Isi bejana kalorimeter bagian dalam dengan
air hingga seperempat bagian volumenya, lalu timbang bersama pengaduknya (m2).
Sehingga massa air yaitu (m2 - m1);
4.
Masukkan bejana kalorimeter ke dalam
bejana pelindungnya lalu tutup dan pasang termometernya;
5.
Setelah kira-kira 1 menit, baca suhu sistem
tersebut pada termometer (T1).
Suhu ini merupakan suhu awal sistem, yaitu suhu kalorimeter dan airnya;
6.
Setelah air dan erlenmeyer mendidih,
bukalah sedikit uap kalorimeter dan tuangkan sedikit air panas ke dalamnya
hingga volumenya mencapai ½ bagian volume, lalu tutup kembali serta aduk secara
perlahan sambil mengamati kenaikkan suhu pada termometer.
7.
Catat suhu maksimum (Ta)
yang merupakan suhu akhir
(kesetimbangan) antara kalorimeter, air dan air panas;
8.
Suhu air panas yang sedang mendidih
dianggap 1000C (T2).
9.
Ambil bejana kalorimeter bagian dalam
yang berisi air serta pengaduknya lalu timbanglah (m3)
sehingga massa air panas yang dituangkan adalah (m3 – m2).
b.
Menentukan kalor lebur es
1.
Timbanglah bejana kalorimeter bagian
dalam yang berisi air sebanyak ± ¾ bagian volumenya beserta pengaduknya (m4);
2.
Masukkan ke dalam bejana pelindung
kalorimeter lalu tutup kemudian pasang termometer serta baca suhunya setelah ±
1 menit
(T3).
3.
Masukkan es ke dalamnya (suhu es
mula-mula dianggap 00C) lalu catat suhu akhirnya (Ta1);
4.
Timbanglah bejana kalorimeter, air, air
es dan pengaduknya (m5).
c.
Menentukan kalor jenis tembaga
1.
Lakukanlah langkah kerja di atas dengan
menggunakan air kira-kira ¼ bagian volume kalorimeter lalu timbanglah (m6)
dan catat suhunya
(T4);
2.
Masukkan semua potongan-potongan logam
tembaga ke dalam tabung pemanas, kemudian letakkan di atas uap air dalam
erlenmeyer yang sedang mendidih kira-kira 15 menit. Dengan demikian suhu logam
dianggap = suhu air mendidih;
3.
Masukkan semua logam tembaga tersebut ke
dalam kalorimeter dan catat suhu akhirnya (Ta11);
4.
Timbanglah kalorimeter bersama-sama air,
logam dan pengaduk yang ada di dalamnya (m7).
Comments
Post a Comment