LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PERCEPATAN GRAVITASI
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Percobaan
: M1

Pelaksanaan
Praktikum
Hari
: Rabu Tanggal : 1 November 2017 Jam ke : 5-6
(Logo Unair)
Oleh
:
Renza
Anggieta Maharani Muslim (081711333082)
Kelompok
4 :
1.
Shekina Glory (081711333080)
2.
Fadhila Rizkia Nur Hidayati (081711333081)
3.
Sofian Iramanda (081711333083)
Dosen
Pembimbing : Franky Chandra Satriya A.
S.T, M.T
Asisten
Pembimbing : Andri Wahyudianto
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
A.
TUJUAN
Menentukan
percepatan gravitasi bumi (g) dengan bandul borda.
B.
DASAR TEORI
Gravitasi
merupakan percepatan secara vertikal satuannya bisa m/s². Gravitasi merupakan
gaya interaksi antara benda - benda yang memiliki massa tertentu. Gaya
gravitasi ini juga yang mempertahankan interaksi antara benda - benda di bumi
dan gerak planet - planet dalam sistem tata surya. Secara sederhana hukum
Gravitasi Newton menyatakan bahwa terdapat gaya tarik menarik antara dua benda
yang besarnya sebanding dengan massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan
jarak antara kedua benda tersebut .
Penelitian mengenai gaya gravitasi sudah
dilakukan sejak dulu, yaitu Ptolemy tahun 100 M dengan teori geosentris yaitu
planet - planet mengelilingi bumi. Kemudian Copernicus dengan teori
heliocentris yaitu planet - planet dan bumi mengelilingi matahari dalam
"De revolutionibus orbium coelestium" (1543) . Teori ini didukung
dari analisis Tycho Brahe dan asistennya Johannes Kepler dalam karya "Astronomia
Nova (1609)" yang dikenal dengan hukum Kepler yaitu orbit planet berbentuk
ellips. Pada tahun 1680 Isac Newton dalam makalahnya yang berjudul "De
motu corpo-rum in gyrum" atau gerak planet dalam orbitnya yaitu
menjelaskan mengenai planet dan hukum gravitasi.
Pengukuran
nilai konstanta gravitasi G pertama kali dilakukan oleh Henry Cevendish dan
dijelaskan secara lengkap percobaannya dalam Philosophical Transactions (1798).
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan neraca torsi yaitu dua bola yang
sama (m) dihubungan oleh batang ringan dan ditengahnya diikatkan tali
penggantung dan dilengkapi oleh cermin (Sarojo, 2002).
Kemudian
massa (m) didekatkan oleh masa lain m' sehingga terjadi gaya tarik menarik dan
menyebabkan puntiran pada torsi dan mengubah kedudukan cermin. Sudut puntiran
pada torsi berhubungan dengan skala gaya tarik menarik antara massa tersebut
dan memberikan nilai konstanta gravitasi sebesar G = 6.67x 10-11 Nm2/kg2 .
Nilai percepatan gravitasi bumi atau g
bervariasai secara lokal di permukaan bumi karena adanya ketidakteraturan dan
batu - batuan memiliki massa jenis yang berbeda - beda. Bumi tidak bulat
sempurna, dibagian kutub nilai R lebih kecil dibandingkan dibagian katulistiwa
sehingga g di kutub lebih besar dibandingkan di katulistiwa. Variasi nilai g
atau dikenal dengan anormali gravitasi , sangatlah kecil yaitu orde 1 bagian
per 106 - 107 nilai g . Tetapi dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu
Gravitymeter sebuah alat untuk mengukur dalam orde 1 bagian per 108 (Giancolli,
1997). Ahli geofisika menggunakan metode gravitasi untuk menentukan struktur
kerak bumi dan pada eksplorasi mineral
Beban
yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut
bandul. Bandul Matematis adalah salah satu matematis yang bergerak mengikuti gerak
harmonik sederhana. bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari
sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak bermassa. jika
bandul disimpangkan dengan sudut θ dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan
maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari gaya
grafitasinya.
Prinsip
Ayunan yaitu Jika sebuah benda yang digantungkan pada seutas tali, diberikan
simpangan, lalu dilepaskan, maka benda itu akan berauyn kekanan dan ke kiri.
Berarti ketika benda berada disebelah kiri akan dipercepat kekanan, dan ketika
benda sudah ada disebelah kanan akan diperlambat dan berhenti, lalu dipercepat
kekiri dan seterusnya. Dari gerakan ini dilihat bahwa benda mengalami
percepatan selama gerakan nya. Menurut hukum Newton (F = m.a) percepan hanya
timbul ketika ada gaya. Arah percepatan dan arah gaya selalu sama.
Ketika
beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di
titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban
akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi
berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan
gerak harmonik sederhana.
Pada
contoh di atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, titik C dan
kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda
dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.
Jika
beban ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun melalui
titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka
bandul sederhana itu akan melakukan getaran harmonik. Bandul dengan massa m
digantung pada seutas tali yang panjangnya l.
Percepatan
Gravitasi bumi dapat diukur secara langsung. Pengukurannya dapat melalui eksperimen
ddengan memanfaatkan perumusan suatu konsep atau hukum fisika. Banyak
persamaan-persamaan yang dapat digunakan untuk mengukur percepatan gravitasi,
salah satu diantaranya adalah ayunan sederhana.
Periode
bandul sederhana tidak bergantung pada massa dan simpangan bandul, melaikan
hanya bergantung pada panjang dan percepatan gravitasi. Benda diikat dengan
benang sepanjang L, digantungkan pada statif kemudian diayunkan.
Osilasi
adalah jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak balik melalui
lintasan yang sama, dimana suatu periodik adalah setiap gerak yang
berulang-ulang dalam selang waktu yang sama. Banyak benda yang berisolasi yang
bergerak bolak-baliknya tidak tepat sama
karena gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya. Bandul matematis bergerak
mengikuti gerak harmonic. Bandul sederhana (matematis) adalah benda ideal yang
terdiri dari sebuah titik massa, yang digantung pada tali ringan yang tidak
dapat muju. Jika bandul ditarik keseamping dari posisi seimbangnya (David, 1985
: 12)
Setiap
benda mengadakan gaya tarik kepada benda lain yang sebanding dengan massa kedua
benda itu berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak antar keduanya. Bumi,
sebagaimana planet lain, memiliki gaya tarik terhadap benda yang berada di
dekatnya. Gaya ini bergantung pada besar percepatan gravitasi bumi dan massa
benda tersebut.
Bandul
borda merupakan salah satu peranti percobaan untuk mengukur percepatan
gravitasi bumi. Jika hambatan udara dan titik gantung diabaikan, persamaan
gerak rotasi akibat adanya gravitasi bumi terhadap benda tegar di sekitar sumbu
horizontal O yang ditunjukkan dalam gambar I adalah:

Dengan 𝜃 sudut antara vertikal
dengan garis hubung OG. Jika 𝜃 < 5°, maka dengan
menggunakan deret Taylor, nilai sin 𝜃 ≈ 𝜃, sehingga:

Persamaan
tersebut merupakan persamaan umum gelombang yang dapat dituliskan sebagai :

Sehingga periode T gerak harmonik:
T
=2
(4)


Atau

Jika
I momen kelembaman disekitar O, I panjang kawat ayunan Volta, dan ɣ jejari
kawat bola besi, dimanaℎ = 𝑙 + 𝛾, maka :

Atau

Dengan
mengukur T, l, dan
𝛾, maka g
dapat dihitung.
C.
ALAT DAN BAHAN
Bandul
borda yang terdiri dari:
1.
Bola logam 5. Sekrup-C2
2.
Kawat 6. Alas
A
3.
Mata pisau 7. Dataran
4.
Sekrup-C1 8. Tempat
tapak-U
D. PROSEDUR
KERJA
1.
Mengati piranti alat, dan hati – hati
jangan sampai memegang bandul bola dengan mengangkatnya ke atas, Karena kawat
penggantung akan mengendor dan menggoyahkan posisi mata pisau yang ada di atas
yang sudah diatur sehingga jatuh ke lantai dan pecah.
2.
Mendorong bola bandul dengan ujung jari
telunjuk sehingga kawatnya menyimpang membentuk sudut 5o dengan
vertical, lalu lepaskan jari telunjuk sehingga bandul berayun.
3.
Mencatat waktu setiap 10 ayunan secara
ber-urutan sebanyak 190 ayunan ke dalam tabel yang sudah disediakan.
Comments
Post a Comment